Oleh: Markus Heri Prasetyo S.T.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu filsafat berperan sentral sebagai asal atau pokok dari ilmu pengetahuan itu sendiri, karena filsafat yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha yang dilakukan oleh manusia secara spiritual untuk mencari kebenaran atau pengetahuan. Maka filsafat juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan, terkhusus kita sebagai seorang guru dalam mendidik siswa-siswi. Filsafat dipakai sebagai pendekatan dalam dunia pendidikan, memberikan arah dalam kegiatan dan proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan pandangan hidup dalam kehidupan sosial masyarakat.
Menurut saya, sesuai dengan perkembangan era modern yang semakin pesat menuntut kita para guru dan sekolah sebagai lembaga pendidikan untuk mempersiapkan siswa-siswi menghadapi setiap tantangan dan permasalahan yang mungkin akan dihadapi. Pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin bisa menjadi tidak benar pada masa yang akan datang. Maka dari itu, guru mempersiapkan para siswa untuk masa depan mereka dengan membekali keterampilan berupa strategi untuk memecahkan masalah (problem solving) dan mengatasi masalah-masalah tersebut dalam kehidupannya sehingga menemukan pengetahuan yang relevan dengan saat itu. Hal ini tentunya ditunjang dengan dasar menganalisa diri pribadi, merefleksi diri secara berkelanjutan, sehingga para siswa dapat mengindentifikasikan nilai-nilai yang tepat dan sesuai dan tepat. Hal yang sangat penting dari semua hal yang seorang guru lakukan untuk mendidik para siswanya adalah tetap meletakkan Alkitab sebagai dasar dari filsafat pendidikan yang diterapkan. Karena kebenaran itu menurut saya mutlak, karena Tuhan Allahlah kebenaran sejati itu. Yang perlu dipercayai bahwa hal yang baik belum tentu benar, tetapi hal yang benar sudah pasti baik.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dalam pembelajaran menekankan pada pembelajaran aktif, guru sebagai fasilitator untuk menstimulasi para siswa untuk aktif belajar dengan melakukan kegiatan, bisa dengan pendekatan sains (scientific approach) untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui pengalaman langsung (practical experience).
Salah satu tujuan pendidikan adalah mencerdaskan para siswa dengan mengajar para siswa untuk berfikir secara rasional dengan tetap memberikan landasan sosial, sehingga akhirnya para siswa akan memberi kontribusi dan peran positif dalam kehidupan bermasyarakat.
Sekolah melalui guru mengajar para siswa tentang nilai-nilai personal bercermin pada diri Pribadi Yesus sebagai Manusia Sempurna (Kej 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." ) dan juga nilai-nilai sosial (Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.)
Sejatinya bahwa semua orang dapat berubah dengan konstan, dan melalui proses pembelajaran memungkinkan merubah masa depan yang lebih baik dibandingkan dengan masa lalu. Selain itu pembelajaran juga harus mempertimbangkan siswa secara menyeluruh, baik minat dan kebutuhannya dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Mutu hasil pendidikan seyogyanya tidak ditentukan dengan menetapkan ukuran yang berlaku secara mutlak karena hakikatnya pendidikan adalah suatu rekonstruksi pengalaman yang berlangsung secara terus-menerus. Pembelajaran berpusat pada siswa bukan guru, guru memfasilitasi para siswa dalam menentukan dan memilih masalah yang bermakna, membantu menemukan sumber-sumber data yang sesuai, menganalisa dan menyimpulkan. Para siswa diberi kebebasan tentang pengetahuan dan kegiatan yang diinginkan, dengan tetap dibimbing guru maupun orang tua. Sehingga para siswa memperoleh keterampilan yang cukup untuk berinteraksi dalam lingkungan masyarakat yang berbeda dalam proses perubahan yang berkelanjutan. Dengan pengalaman pembelajaran yang dimiliki, para siswa akan mampu menghadapi setiap tantangan perubahan zaman yang akan terjadi di masa mendatang.
No comments:
Write komentar